Pada saat Indonesia dibentuk menjadi RIS Belanda, Indonesia harus menjalani konflik yang sulit dengan Belanda karena Irian Barat tidak diakui Belanda sebagai RIS. Sebagai presiden, Soekarno berupaya merebut kembali Irian Barat dari tangan Belanda dengan melakukan diplomasi dan konfrontasi militer.Jalur Diplomasi selalu mengalami kegagalan dan jalur konfrontasi pembuatan negara boneka. Oleh karena itu Soekarno memberi "Tri komando rakyat", ketika melihat hal tersebut PBB mengirim " Elisworth" untuk menyampaikan rencana penyesaikan konflik dua negara dengan membuat rencana "Bunker" dan mengambil keputusan ialah pemungutan suara. Dengan demikian rakyat Irian Barat memili bergabung dengan Indonesia.
Setelah Irian Barat bergabung dengan Indonesia mulai muncul nya tragedi nasional yaitu pemberontakan APRA di Jawa Barat, pemberontakan Republik Maluku Selatan, pemberontakan Andi Aziz di Makassar, dan pemberontakan PR PI yang dipengaruhi oleh tuntutan pemberlakuan otonomi separatisme yang dimana upaya pemisahan diri dari Indonesia oleh Durul Islam atau tentara islam Indonesia dan penuntutan pembangunan yang dilakukan di Sulawesi.
Tragedi tersebut berlanjut pada Gerakan 30 September dimana masuknya paham komunis yang mengesampingkan ajaran agama atau keturunan oleh PKI. Tragedi ini sangat membekas bagi rakyat Indonesia karena terjadinya pembunuhan 7 jenderal TNI.
Comments
Post a Comment